Kamis, 07 Januari 2010

Dulu dan Kini

posted by : Adli S

Dulu... kami hilang di kegelapan
Yang kelamnya mengalahkan gulita malam
Penuh ketakutan, kebingungan dan gundah berkepanjangan
kami meraba-raba, padahal mata ini tidak buta
Bahkan mereka penikmat nista dunia


Dulu... kami diselubung kesunyian mencekam
Didasar kalbu yang dalam
Sesungguhnya ada rindu pada simfoni cinta
Padahal kami tidak peduli
Telinga ini biasa dengar hingar bingar
Bisikan syaitan-syaitan penghancur iman

Dulu... kami terbungkam kebisuan
Lidah kami kelu
Tak pernah melantunkan ayat-ayat-MU
Padahal kami tidak bisu
Bibir ini terus berkoar
Penuh dusta, kesombongan, dan kemunafikan
Tubuhku dulu bagai lumpuh
Setiap langkah menuju kemaksiatan
Setiap sentuhan menyakiti hamba Tuhan
Setiap gerakan mencerminkan kezaliman
Namun... ketika itulah Kau sentuh mata dan hati kami
Agar kami lihat agungnya kebesaran Mu
Ya Samii'... Kau lepaskan sumbat telinga
Kau izinkan kami mendengar indahnya simfoni cinta
Pedoman hidup kami
Ya Allah... Kau basuh lidah kami
Hingga diri ini mampu temani bulan dan bintang berzikir pada-Mu , ya Kabiir
Ya Lathiif... melalui kelembutan-Mu
Ragaku mulai mampu bersujud pada-Mu
Ya Mujib... dekatkan kami selalu pada-Mu
Sirami hati kami dengan kesejukan-Mu
Lindungi kami dengan keperkasaan-Mu
selubungi jiwa dan raga kami dengan Cinta Mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Introduction