Jumat, 26 Februari 2010
Ayam Bertelur Seberat 120 gram
Sepasang suami istri dari Inggris, Mark Cornish 36 tahun dan Denise Bartram 42 tahun, terkejut ketika mengetahui ayamnya, Matilda, memiliki telur yang ukurannya enam kali lebih besar dari ukuran telur normal lainnya.
Ayam itu sebenarnya memiliki empat telur, tapi telur yang satu memang tampak berbeda dengan yang lainnya. Beratnya mencapai 4,2 ons atau sekira 120 gram, dan diameternya mencapai 8 inci.
Cornish mengatakan bahwa normalnya ayam bertelur dengan ukuran sekira 0,7 ons atau 20 gram dan dengan diameter hanya 5,5 inci.
"Banyak orang yang menganggap itu sebagai telur angsa, karena ukurannya yang besar," ujarnya. Cornish menambahkan bahwa dia akan mencoba memasukkannya ke dalam buku rekor. Sperti dilansir upi.com, Kamis (25/2/2010).
Minggu, 21 Februari 2010
Wajah Manusia pun Dikenali Lebah
Siapa bilang hewan kecil seperti Lebah, tidak bisa mengenali wajah manusia? Sebuah penelitian oleh peneliti dari Australia dan Perancis membuktikannya.
Dalam penelitian tersebut terungkap, kalau para lebah itu akan mengenali wajah manusia, selama wajah tersebut memeliki kecocokan bentuk dengan bunga, karena para Lebah tersebut akan mengenalnya demikian.
Uji coba tersebut memperlihatkan bahwa pada dasarnya lebah dapat diajarkan bagamaina mengenal pola, dan tekstur garis pada wajah manusia. Akan tetapi, para peneliti tersebut mengingatkan seperti yang dilansir Jurnal Science, Senin (1/2/2010), pengenalan wajah oleh lebah tersebut bukan berdasarkan personal.
"Sangat menakjubkan bahwa otak seukuran microdot dari lebah jenis ini dapat mencapai analisis gambar," kata salah satu peneliti.
"Pendekatan untuk pengenalan wajah lewat lebah dapat terbukti bermanfaat dalam pengembangan sistem pengenalan wajah," tambahnya.
Ini artinya, lebah dapat menggunakan strategi yang sama untuk mempelajari dan mengenali objek yang berbeda dalam lingkungan mereka. Selain itu, lebah dapat mempelajari pengaturan relatif fitur yang menciptakan wajah seperti pola, jelas peneliti.
Minggu, 14 Februari 2010
Burung Pelihara Mumi Berumur 4.000 Tahun
Penelitian yang dilakukan pada sebuah mumi berusia 4.000 mengungkapkan kepercayaan masyarakat Mesir kuno bahwa burung dapat mengawetkan dan melindungi mumi setelah mati.
Mumi berjenis kelamin wanita tersebut sebelumnya ditaruh di Barnum Museum, Connecticut namun kemudian dipindahkan ke Quinnipiac University guna di analisa menggunakan pemindai canggih.
Uji coba tersebut akhirnya menjawab teka-teki keberadaan bungkusan misterius di dalam tubuh mumi. Setelah diselidiki, diketahui bahwa bungkusan tersebut berisi burung yang sengaja dibunuh dan diawetkan sebagai bentuk persembahan terhadap Dewa. Berdasarkan catatan sejarah, persembahan tersebut juga dimaksudkan untuk menjaga dan melindungi wanita yang meninggal itu saat memasuki kehidupan alam baka. Demikian keterangan yang dikutip dari Daily Mail, Jumat (15/1/2010).
Pemindai canggih tersebut juga membantu para ilmuwan mengetahui lebih banyak hal sewaktu wanita tersebut masih hidup, termasuk usia dan jumlah anak yang dimilikinya.
Mumi yang dinamakan Pa-Ib ini diyakini sebagai manusia yang berasal dari abad 2.000 sebelum Masehi. Pa-Ib berada di Barnum Museum, Connecticut sejak 1890.
Dalam penelitiannya, ilmuwan menganalisa berbagai benda yang tertinggal dalam tubuh mumi dengan bantuan peminda Toshiba 64-slice CT. Pemindai canggih ini sering digunakan untuk mendiagnosa penyakit dalam tubuh manusia.
"Pemindai ini benar-benar memberikan pemandangan luar biasa soal mumi dan mengetahui ritual kuno dalam upacara kematian zaman dahulu," kata Professor Ronald Beckett dari Bioanthropology Research Institute, Quinnipiac.
"Setiap mumi memiliki kisahnya masing-masing. Setiap informasi yang didapat akan semakin menambah pemahaman kita terhadap kebudayaan Mesir kuno," tambahnya lagi.
Hasil temuan ini menunjukkan bahwa masyarakat Mesir kuno sangat percaya bahwa burung diyakini memiliki hubungan istimewa dengan Dewa Thoth, yaitu Dewa yang dipercaya memainkan peranan penting dalam menentukan akhir hidup seorang manusia.
Minggu, 07 Februari 2010
Ilmuwan Ciptakan Mesin Fotokopi Sel
Dengan mencontoh mesin fotokopi di perkantoran, para ilmuwan kemudian menciptakan printer atau mesin cetak yang bisa menghasilkan kopi gambar sel biologis berukuran nanoscale atau sangat kecil.
Ilmuwan dari Illinois University yang mengembangkan mesin fotokopi sel ini menyebutkan, hasil cetak sel biologis bisa sangat membantu dalam membuat jaringan tubuh buatan.
"Dengan memodifikasi teknik, akan sangat mungkin memanipulasi sel biologis atau sel biomolekul seperti DNA," kata ketua tim studi John Rogers seperti dikutip dari New Scientist, Selasa (2/2/2010).
Printer jet electrohydrodynamic buatan mereka bekerja dengan menghasilkan tegangan listrik berbeda diantara mulut pipa metalik dan subtrat di bawahnya. Hasil dari tegangan elektrik menyebabkan muatan ion dalam tinta berkumpul dalam mulut pipa dan permukaannya terbentuk seperti bulan sabit.
Karena muatan ion saling menolak, permukaan bulan sabit kemudian akan berubah bentuk menjadi bentuk kerucut, menghasilkan ujung super tipis dimana tetesan kecil tinta paling kecil dikeluarkan.
Proses ini menghasilkan ketidakseimbangan dalam kuantitas ion negatif dan positif dalam tinta cetak. Namun anggota tim menyadari bahwa dengan mengganti muatan kutub tegangan, mereka bisa menyelesaikan masalah tersebut serta bisa juga mencetak berbagai pola rumit muatan negatif atau positif ke dalam substrat. Pada intinya, kemampuan ini sangat dibutuhkan untuk membuat kopi sel biologis yang rumit dan sangat kecil.
Senin, 01 Februari 2010
Internet Bikin Orang Lebih Sibuk
Hasil studi terbaru menyebutkan internet membuat kehidupan orang-orang menjadi lebih sibuk dari biasanya.
Riset yang dilakukan Windows Live mengemukakan, dengan internet orang-orang kini bisa melakukan lebih banyak pekerjaan dalam waktu bersamaan dibandingkan dengan orang-orang pada masa 30 tahun lalu.
Internet juga membuat mereka enam kali lebih sering terlibat komunikasi dengan orang lain. Mereka dapat melakukan berbagai hal sekaligus melalui internet. Windows Live mengungkapkan, hari-hari pengguna internet disibukkan dengan kegiatan bersosialisasi di situs jejaring sosial, melakukan transaksi di bank atau berbelanja secara online. Demikian keterangan yang dikutip dari Big News Networks, Kamis (4/2/2010).
"Waktu kita menjadi 20 kali lebih efisien dibandingkan tiga dekade lalu," ungkap juru bicara Windows Live.
Selain itu, internet pun perlahan mulai menggeser perilaku bekerja dan berumah tangga. Jika dulu orang harus berada di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan, kini semakin banyak orang yang bekerja dari rumah. Sebaliknya, sambil mereka bekerja di kantor, tak jarang mereka pun melakukan berbagai pekerjaan untuk keperluan di rumah.
Melalui studi ini diketahui dua dari tiga wanita dan tiga dari empat pria mengerjakan keperluan rumah saat berada di kantor.
Langganan:
Postingan (Atom)